Cerita Bersambung - Jonny Double L
Jonny L L (double ‘L’), pemuda yang dilahirkan 24 tahun lalu dengan sehat dan juga dalam keadaan yang ceria waktu. Bayi lucu yang lahir dengan berat yang sekitar 2,5 pound it uterus saja menangis semenjak kedatangan nya ke muka bumi ni. Seakan-akan dia ingin menjadi seorang penyanyi tenar dimasa yang akan datang. Mungkin semakin meyakinkan semua perawat yang ada disana karena suara lengkingan yang kian menjadi karena mungkin bayi sdh sangat lapar. Yang kemudian sang bayi itu semakin kerasnya sehingga mungkin ia akan mengganti jenis aliran musiknya menjadi music ‘Rock’, ketika ia tak mendapatkan asi dari sang ibu karena telah meniggal dunia. Bayi itu ada di ruagan bersalin dengan tanpa satu orang pun keluarganya yang menemani. Yatim piatu merupakan gelar yang langsung didapatnya saat setelah ia lahir.
Yah, itulah sepengalan kisah menarik dari seorang Jonny Double L dalam kisah ini. Dan setelah meninggalnya sang ibu, bayi itu dirawat di sebuah panti asuhan KELUARGA BESAR, dan disanalah dia mendapatkan nama Jonny Land Lincoln. ‘Land Lincoln’? Ditambah lagi dengan nama depan Jonny? Entah apa yang ada difikiran para pengurus panti, tanpa basa-basi lagi langsung memberi nama seperti itu. Apa mereka tidak butuh pendapatku mengenai nama yang akan aku pakai setiap harinya? Sepertinya waktu itu aku ingin sekali mengadukan hal ini ke KOMNASHAM. Walaupun saat itu aku belumsama sekali bisa bicara. Ya, setidaknya mereka menyediakan transletter ke bahasa bayi atau balita. Aku rasa itu cukup.Tapi entah kenapa memang bayi dan juga balita seperti aku yang dulu, adalah warga negara yang paling tidak bisa dapat mengeluarkan pendapatnya. Walaupun hanya menangis, itu sebenarnya kami sedang berpendapat.
Aku tertawa jika aku mengingat kembali kisah yang menyedihkan bagi ku, walaupun tak pernah bisa aku tangiskan. Aku tak tahu ayahku, foto ibuku pun tak ada satu helai pun ikut bersarang di dompet ku, ataupun di kamarku. Aku ingin sekali membayangkan paras ibu ku sendiri yang cantik, lembut hatinya dan segala macam sifat kebaikan yang ada dalam malaikat. Tapi pada akhirnya sketsa amatirku tak ada yang selesai. Aku selalu menyerah membayangkannya, karena memang aku tak tahu sama sekali. Aku berharap Tuhan sempat menyimpan foto ibuku di dalam diary-Nya, dan kemudian bersedia memberikannya kepadaku. Karena memang sudah seharusnya Dia memberikannya kepadaku.
Sudahlah. Aku harus menjalani aktifitas pagi hari ini seperti biasa, penuh semangat dan juga banyak sekali yang ingin kulakukan dan juga kutemui. Dan pagi ini seperti biasa aku selalu mendoakan ibuku, semoga saja dia baik-baik saja disana, makan yang cukup, dan Tuhan menjaganya dengan baik. Dan Tuhan, tolong jaga ibuku. Jika ada laki-laki yang menggangunya, laporkan saja padaku. Menggelikan. Berdoa seperti itu, apa mau Tuhan mengabulkannya? Tapi sudahlah, aku tahu Dia maha memaafkan. Dan juga doaku kan untuk kebaikan ibuku yang selalu ku sayang.
“Selamat pagi dunia, matahari, penduduk kota, semuanya. Apa kabar kalian?“
Dan langsung kuteruskan dengan mengambil posisi push-up dan sit-up masing-masing dua set. Dan posisi pull-up, dan terakhir dumble pun aku ayunkan. Di sebuah apartemen sederhan ini memang aku tinggal sendirian, karena aku memang kurang nyaman dengan keramaian. Dan langsung kuarahkan langkah ku kedapur untuk menyeduh segelas kopi hangat. Pagi ini aku memilih kopi, karena aku teringat dulu aku sering menghabiskan kopi hitamnya Pak Tomo, penjaga panti dan juga pengasuh kami dulu. Dan dia sudah aku anggap sebagai pengganti peran ayahku.
Setelah selesai aku sarapan pagi, aku pun bersiap untuk memacu sepeda kesayanganku dan juga cuma satu-satunya itu untuk segera ke kantorku. Dan sebelumnya aku pun sudah siap dengan baju kemeja dan celana jeans ku. Dan memang seperti ini lah aku sehari-harinya. Aku nyaman dengan semua yang aku kenakan dan juga tidak mengganggu orang yang melihatnya. Karena memang lebih baik seperti itu. Dan langsung aku tunggangi sepeda swtiaku untuk langsung menuju ketempat kerjaku. Dan aku benar-benar menikmati kehidupanku.
0 komentar:
Posting Komentar